Ku Berenang di Samudera Cinta
( Bagian I )
( Bagian I )
Dahsyat! Berapa banyak pemuda islam sekarang yang terus-terusan mengungkung diri dalam kemaksiatan dan terus menerus memperbudakkan diri kepada cinta yang diharamkan oleh Alloh. Cinta sesaat yang bisa jadi berbuah seperti neraka bagimu. Pacaran itulah namanya. Memang pacaran itu terasa indah, hangat dirasa dan lembut disentuh tetapi itu tidak abadi dan pihak wanita hanya menjadi korban birahi laki-laki yang selalu berontak dan tak pernah terpuaskan. Laki-laki itu tidak mencintai wanita melainkan dia mencintai nafsu dan dirinya sendiri. Tentu wanitalah yang rugi.Wahai pemuda jika engkau dilanda cinta, kondisi hatimu tidak menentu, hati ingin selalu ingin berjumpa dengan orang yang dicinta, selalu ingin berdampingan dengannya dan merasakan buah cinta. Seperti apa yang disampaikan oleh penyair Arab :Berusahalah hidup tanpa cinta, sebab permulaanya adalah kemauan hati, Pertengahannya adalah penyakit, dan akhirnya datanglah kematian. Maka ketahuilah Islam telah menawarkan sebuah obat mujarab bagimu, obat mujarab yang rasional bagi manusia yang sedang dilanda asmara yaitu pernikahan. Di dalam Ash-Shahihain, dari hadits Ibnu Mas’ud, dai berkata, Rosululloh, bersabda
“Wahai sekalian pemuda, barangsiapa diantara kalian mampu menikah, maka hendaklah ia menikah, karena pernikahan itu lebih mampu menahan pandangan mata dan lebih menjaga kemaluan”
“Wahai sekalian pemuda, barangsiapa diantara kalian mampu menikah, maka hendaklah ia menikah, karena pernikahan itu lebih mampu menahan pandangan mata dan lebih menjaga kemaluan”
Dengan itu kamu dapat melabuhkan cinta yang sudah lama terpendam dengan cara yang tepat sehingga tidak membuahkan cinta yang semu dan hambar. Melalui jalur pernikahanlah cinta ini dapat terekspresikan. Bisa jadi berbuah seperti syurga. Sungguh nikmat di rasa, lembut di sentuh dan kekal abadi. Cinta yang abadi tentunya cinta yang di bangun di atas cinta pada Alloh dan rosul-Nya bukan cinta yang dibangun diatas nafsu yang selalu cenderung pada kerusakan. Pernikahan adalah wasilah untuk membuktikan itu semua. Tempat pelabuhan cinta ketika cinta ini hadir menyapa. Peredam nafsu di saat dia memberontak.Tentu engkau terkadang merasa bahwa jiwamu begitu gersang, merasa kesepian di saat sendiri, merasa gelisah di saat tak ada teman untuk berbagi dan tak ada tempat untuk melabuhkan cinta ini. Kadang terdetik dalam jiwamu, menjadi takut ketika cinta itu hadir matang sebelum waktunya. Yang akan membuahkan buah cinta yang hambar. Lebih-lebih seorang aktivis -tak terpungkiri- kerap kali cinta itu hadir mendekapnya bagaikan derum gelombang lautan yang dahsyat menggulung-gulung lautan dalam kalbu.Dan jika engkau ingin memurnikan cinta yang sekian lama terpendam, mengeluarkannya bila sudah tiba waktunya, melabuhkanya di tempat yang tepat. Maka tidak ada jalan lain kecuali Pernikahan. Iya, pernikahan. Cinta suci yang terikat dengan mitsaqon gholizho. Dan biarlah cinta ini bersemi dan membuahkan cinta syurga dunia yang indah.Walau terkadang, hati begitu berat tuk memulainya.Tapi ketika ada seorang ikhwan atau akhwat yang engkau ridloi baik agama maupun akhlaknya mencoba berusaha hadir, beranikan dirimu tuk menjemputnya. Walau hatimu berdebar-debar cobalah kokohkan lagkah kakimu. Sebab Rosululloh bersabda dalam sebuah hadits shohih.
Jika datang kepadam kalian, orang yang -menurut kalian- agama dan akhlaknya baik (yang sholih) maka nikahkanlah (ia dengan dengan anak gadis kalian)!Jika kalian tidak melakukan itu, niscaya akan terjadifitnah dan kerusakan besar di muka bumi.”
Dengan menikah kamu akan dapat menjaga menjaga iffah, mempunyai teman ‘tuk berbagi rasa, mempunyai penunjuk jalan di saat hatimu menyelisihinya dan mempunyai temen sejati peneguh dalam perjuangan meraih ridlo-Nya.
Saya katakan padamu bahwa pernikahan itu indah. Memang demikian adanya,bukan. Bahkan Pernikahan adalah sunah nabi yang mulia. Dengannya bahtera rumah tangga di bangun, kecintaan di buktikan dan kesetiaan di jalani. Dengannya pula engkau sanggup mengenyam syurga dunia sebelum syurga akherat. Alloh pun mengabadikan di dalam kalam-Nya. Anjuran untuk merengkuhnya. Sampai-sampai Alloh menyebutnya dengan mitsaqon gholizho ,perjanjian yang amat berat. Ya, kalimat itu mampu mengguncang singgasana Alloh ketika ikatan perjanjian itu di ikrarkan. Jangan takut dan ragu, yakinlah seyakin-yakinya bahwa pernikahan itu sungguh indah bahkan sayapun tak mampu menggambarkan bagaimana bahagianya seorang hamba ketika akat nikah di langsungkan. Alloh pun berfirman:
“Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu…
( QS:24:32. )
Benar dengan pernikahan kesucian terjaga, separuh agama di raih dan qurotaa’yun insyaa’ Alloh di miliki. Dan ingatlah pernikahan itu akan menjadi syurga dunia yang apabila di bangun di atas keridhoan Alloh dan Rosul-Nya, bukan dibangun diatas cinta nafsu yang diharamkan oleh Alloh. Sunguh dengan pernikahan engkau akan menjadi perhiasan yang memikat, pemandangan yang menyejukkan, pelayan yang setia, sampai-sampai bidadari surga pun akan mnaruh cemburu padamu. Subhanalloh! Siapa dia? Tidak lain adalah nisa’un sholihah. Dialah yang membuat bidadari surga cemburu. Dialah sebaik-baik perhiasan. Karena ketaatan pada Alloh dan Rosul-Nya, kemudian suaminya, para bidadari menaruh cemburu padamu. Maka, buatlah selalu agar mereka cemburu padamu.
Nikah adalah puncak akhir dari seoarang hamba mencari belahan jiwanya. Mencari teman sejati tuk menjalani hidup ini. Berbagi rasa di kala kerinduan ini semakin membuncah. Penentram hati di kala badai topan menghantam bahtera di tengah-tengah samudra kehidupan. Di sisi lain pernikahan adalah puncak ke istimewaan dari rangkaian proses pencarian yang melahkan. Istimewa di saat merencana-kannya. Istimewa di saat menjani berbagai tahapannya. Istimewa di saat hari H-nya.Masihkah engkau ragu, bimbang tuk menjemputnya?Padahal keraguan ( syak ) itu datangnya dari syetan.
Tahukah kamu Islam sudah jelas mengharamkan proses pacaran walaupun dengan alasan penjajakan karena ta’aruf dalam Islam sama sekali tidak sama dengan penjajakan.Dimana-mana yang namanya pacaran pasti akan bermuara pada berpadunya cinta kasih antara dua insan tanpa ikatan yang jelas. Hubungan tersebut pastilah akan mengarah kepada mengimbar syahwat dan menyalurkan cinta secara tidak halal. Pacaran pasti berbuah kemaksiatan karena hubungan cinta yang terjalin tidak dilandasi ikatan pernikahan yang syah. Jika engkau menginginkan penjajakan terhadap calon pasanganmu, maka Islam menawarkan solusi yaitu ta’aruf. Ya, taaruf adalah sebuah cara untuk mengenali karakter calon suami atau istri manakala seseorang telah siap atau berkeinginan menikah. Dalam taaruf seseorang tidak diperbolehkan berlaku seenaknya dengan pergi berduaan, berkhalwat, dan mengadakan kontak fisik lainnya. Bila ingin bertemu atau bepergian pasangan yang berta’aruf harus ditemani mahram. Mulia,buka agama Islam!! Sehingga kalau calon suami istri itu tidak jadi menikah dengan takdir Alloh maka tidak ada pihak yang dirugikan, beda dengan pacaran ibarat habis sepah manis di buang maka pihak perempuanlah yang akan dirugikan. Maka tidak ada istilah pacaran dalam Islam dalam Islam hanya ditawarkan dua pilihan, bila cinta sudah menguasai hati dan ingin menikah, bisa melalui proses ta’aruf. Saling mengenal satu sama yang lain, mengetahui kelemahan dan kekurangan masing-masing, bila cocok langsung menuju ke maghligai pernikahan. Akan tetapi buila merasa tidak cocok, bisa dibatalkan. Maka bagi muslimah yang sudah merasa terlanjur berkubang dalam kotoran yang bernama pacaran lebih baik segera untuk menyudahinya. Ibarat naik taksi saat berpacaran argo dosa kita akan selalu berjalan dan terus berjalan. Sehingga lama-kelamann dosa kita akan terus menumpuk tinggi menjulang. Bila hati sudah cinta dan merasa cocok sebaiknya segera menikah dan membangun sebuah rumah tangga yang diridloi Alloh. Seperti Sabda Rosululloh
” Tiada yang lebih patut bagi dua oarang yang saling mencintai kecuali nikah ”
Karena jika engkau nekat melanjutkan pacaran, kita terancam oleh siksa Alloh yang pedih. Karena sesehat apapun pacaran yang kita lakukan tetap akan berbuah kemaksiatan. Setan akan sangat mudah menjerumuskan kamu untuk berbuat zina. Betapa banyak kasus yang menunjukkan bahwa pacaran hanyalah dijadikan kedok bagi pria untuk menikmati tubuh wanita. Tentulah sang wanita hanya bisa menurut saja, karena dia berjanji akan menikahimu, eh..sialnya engkau ditinggal pergi.
Jika seorang wanita menjaga kesuciannya dengan meninggalkan pacaran maka Alloh tentu akan mengganti amalmu dengan yang lebih baik, engkau akan menjadi bidadari surga yang turun ke dunia dan sipakah gerangan yang akan memperoleh sahutan salam manis dari bidadari itu? Siapakah yang akan mengulum syahdu simpul senyum dalam pilunya kerinduan akan hadirnya seorang bidadari bermata jeli, bermodal iman, berhias akhlaqul karimah, berpakaian kesabaran, bermahkotakan taqwa. Ia adalah sang tambatan hatimu, ia adalah lelaki sholih, ia adalah sang mujahid, pejuang tangguh di medan dakwah, ialah sang mukhlisin, dan wanita itu akan menjelma menjadi bidadari surga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar