Kamis, 01 Oktober 2009

Menabung Pulsa

Ada satu kata yang sangat sentral dalam Islam, yaitu takwa. Tak kurang dari 208 kali Allah SWT menyebut kata takwa dalam Alquran. Apa ciri-ciri orang bertakwa? Inilah yang akan kita bahas dalam tulisan ini.

Setidaknya ada tiga ciri orang bertakwa. Pertama, ridha terhadap perintah Allah, seberat apa pun perintah tersebut. Kemudian ia bersungguh-sungguh menjalankannya, tentu sesuai kemampuan, walau nafsu tidak menyukainya. Kedua, ridha terhadap larangan Allah, senikmat apa pun larangan tersebut. Kemudian ia bersungguh-sungguh menjauhinya, walau nafsu sangat menyukainya. Ketiga, ridha terhadap apa pun yang Allah takdirkan kepada dirinya. Tidak berkeluh kesah, berputusa asa, serta berburuk sangka. Ridha di sini bukan berarti apatis. Ridha di sini adalah kesiapan hati menerima apa pun ketentuan Allah, serta berusaha optimal untuk mendapatkan takdir terbaik.


Saudaraku, kita tidak akan pernah mencapai derajat takwa tanpa memiliki kesungguhan untuk berproses, berlatih dan meminta kepada Allah. Namun semua itu tidak berarti jika Allah tidak memberikan kuncinya kepada kita. Apa kuncinya? Ilmu. Ya, ilmu adalah kunci pembuka pintu gerbang ketakwaan. Ilmu adalah landasan semua amal. Sangat sulit mengetahui mana yang diperintahkan dan mana yang dilarang Allah, jika kita tidak memiliki pengetahuan tentang hal tersebut. Karena itu, salah satu tanda kecintaan Allah kepada seorang hamba, menurut Rasulullah SAW adalah dikaruniainya kepahaman terhadap ilmu, terutama ilmu agama. Dengan ilmu tersebut ia bisa mengenal Allah, mengetahui mana yang boleh dan mana yang tidak, sehingga hidupnya lebih tertuntun.

Ketika kita bersungguh-sungguh menggapai tiga ciri ketakwaan tersebut, optimal dalam beramal dan menjauhi maksiat, serta senantiasa tawakal dengan landasan ilmu, maka Allah akan mengaruniakan kekuatan ruhiyah kepada kita. Saya mengibaratkannya dengan pulsa telepon seluler. Amal kebaikan yang kita lakukan bagaikan penambahan pulsa dan penambah kekuatan sinyal. Sedangkan amal keburukan atau maksiat adalah pengurangan pulsa dan pelemah sinyal. Semakin banyak amal saleh, semakin bertambah pula pulsa serta kekuatan sinyal. Kita pun akan semakin leluasa berkomunikasi bahkan bisa mentransfer pulsa kepada orang yang membutuhkan. Sebaliknya, semakin banyak maksiat, semakin defisit pulsa kita. Akibatnya, semakin sulit kita berkomunikasi.

Yang menarik, ketika kekuatan ruhiyah (pulsa) kita bertambah, Allah Azza wa Jalla pun akan mengaruniakan aneka bonus menarik. Setidaknya berupa lima hal. [1] Allah akan memasukkan ketenangan serta kedamaian ke dalam hati kita. Resah gelisah dan kesempitan hidup akan dijauhkan dari kita. [2] Kita akan lebih terpelihara dari berbuat maksiat. Orang yang memiliki kekuatan ruhiyah, memiliki rem yang pakem dari berbuat maksiat sekecil apa pun. Setan pun tidak akan mempu menggelincirkannya. [3] Kehadirannya membawa manfaat bagi orang-orang di sekitarnya.

Tingkah lakunya membawa kebaikan. Ucapannya sedikit, namun powerfull, menggugah dan mengubah. [4] Allah memberinya kemudahan dalam beramal. Orang yang kuat ruhiyahnya memiliki energi yang sangat besar dalam beramal saleh. Apa yang disukai Allah akan ia lakukan dengan sungguh-sungguh. Ibadah-ibadah wajibnya senantiasa ia hiasi dengan ibadah-ibadah sunnah. Ia pun kecewa berat jika tertinggal dalam berbuat taat. [5] Doanya mustajab. Sangat wajar jika doa-doanya diijabah, sebab ia memiliki pulsa berlimpah serta sinyal yang kuat, sehingga kontaknya kepada Allah bebas hambatan. Semoga kita termasuk golongan orang-orang bertakwa, yang dikaruniai pemahaman agama serta kekuatan ruhiyah yang mantap. Amin.

( KH Abdullah Gymnastiar )


2 komentar:

aLiL mengatakan...

subhanaLLah ..
Mudah"an ciri" tersebut ada dLm diri qt ..
amiin ..

hmm kLo diLiad dr ciri" td hwaaa masii jauu bgt .. n_n

cyatttt dengan kekuatan cinta,, saatnya berubahhhhh ..

Keep Istiqomah .. :)

Anonim mengatakan...

saLam kenaL,,Mohon Bimbingannya,, ana masih Hijau,, :D