Kamis, 27 November 2008

All Out (bagian 1)

Manusia yang menganggap ibadah sekedar jendela
Yang terkadang di tutup, hanya kadang-kadang di buka
Agaknya belum mengunjungi rumah jiwanya
Yang terbuka selalu sepanjang hari, sepanjang masa.
Kehidupanmu sehari-hari adalah rumah ibadat, dan ibadah pula,
Masukilah kehidupan itu dengan seluruh pribadi.

(khalil gibran)


“Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah
kepada-Ku.” QS 51:56

membaca syair khalil gibran di atas tentunya kita sadar atau tidak sadar bahwa sering kita menganggap bahwa ibadah itu hanya meliputi sholat, puasa, zakat, haji. Jika demikian kerdil sekali pemikiran kita, sebagaimana yang digambarkan syair di atas. Kita hanya menganggap sebatas jendela, bagian kecil dari rumah yang sangat luas dan lapang. Apakah rumah itu hanya terdiri dari jendela? Tentu rumah tidak akan di sebut rumah jika hanya ada jendela. Pandanglah jendela itu, kemudian dekati, kemudian masuki baru kita sadar ternyata rumah tersebut sangat lapang.

Demikian pula ibadah, mana mungkin Allah yang Maha Agung dan Maha Pemurah hanya memberikan kita kesempatan beribadah hanya sebatas sholat, puasa, zakat dan haji, apakah kesempatan mendulang pahala hanya sebatas itu?. Itu adalah hal yang sangat mustahil. Allah pasti memberikan kesempatan kepada hambanya agar mendulang pahala sebanyak-banyaknya.

Sekarang mari kita lihat apa saja cakupan ibadah di dalam islam.


1. Ibadah itu mencakup seluruh persoalan din, yaitu wajib, sunnah, mubah

Ana yakin kita semua sudah mengetahui apa yang wajib, sunnah maupun yang mubah dalam din ini. Tapi meninggalkan yang haram juga bernilai ibadah, meninggalkan yang haram bisa dikatakan wajib. Jadi yang namanya wajib itu bukan sekedar menjalankan apa yang di perintahkan Allah saja semisal sholat fardhu lima waktu dan ibadah puasa romadhon, meninggalkan yang makruh juga bisa di katakan sunnah.

2. Mencakup seluruh amal kehidupan

Yah seluruh amalan kita di dunia ini yang bernilai kebaikan niscaya akan menjadi ibadah buat kita, semisal belajar, bekerja, bergaul, berdagang,dan sebagainya, bahkan perkara yang kita anggap kecil atau sepele bisa menjadi ibadah. Semisal menyingkirkan batu dari jalan
Dari Abu Hurairah rodhiallohu ‘anhu dia berkata: Rasulullah sholallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Setiap ruas tulang manusia harus disedekahi setiap hari selagi matahari masih terbit. Mendamaikan dua orang (yang berselisih) adalah sedekah, menolong orang hingga ia dapat naik kendaraan atau mengangkatkan barang bawaan ke atas kendaraannya merupakan sedekah, kata-kata yang baik adalah sedekah, setiap langkah kaki yang engkau ayunkan menuju ke masjid adalah sedekah dan menyingkirkan aral (rintangan, ranting, paku, kayu, atau sesuatu yang mengganggu) dari jalan juga merupakan sedekah.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Subhanallah, betapa sayangnya Allah swt dengan kita. Betapa banyak kunci-kunci untuk mendulang pahala yang terbentang di depan kita. Tapi sadarkah kita?
3. Mencakup seluruh kehidupan manusia yaitu hati, akal dan anggota tubuh

Setiap apa yang kita niatkan dalam hati bisa bernilai ibadah amalan hati meliputi syukur, sabar, qona’ah,dan semua yang di ajarkan atau di perintahkan oleh din ini bisa bernilai ibadah. Termasuk menibggalkan yang di larang semisal sombong, dengki, iri dsb.
Setiap akal yang kita gunakan juga bisa bernilai ibadah, akal itu wataknya bertentangan dengan nafsu, akal itu bersifat objektif. Missal kita melihat maksiat seperti minum khamr, maka akal akal berlogika bahwa khomr itu akan merugikan bagi tubuh tetapi nafsu akan bersifat melawan akal sehingga akan terjadi perebutan pengaruh antara akal dengan nafsu. Akal juga yang membedakan manusia dengan binatang, jika binatang bertindang berdasarkan insting yang di karuniakan Allah, maka manusia bertindak berdasarkan akal meskipun juga memiliki insting. Akal juga merupakan perencana dari setiap gerakan atau kebijakan tubuh kita. Missal kita mau melakukan sesuatu kita pasti menggunakan akal, bahkan pencuripun pasti menggunakan akal. Setiap kita menggunakan akal untuk kebaikan insya allah itu akan bernilai ibadah termasuk belajar dan menemukan penemuan baru yang bermaslahat bagi umat dan din.

Gerakan anggota tubuh merupakan tindak lanjut atau ekspresi dari amalan hati dan akal. Anggota tubuh ibarat alat yang di control oleh hati dan akal, jika hati adalah ruh atau raja, maka akal adalah otak yang merumuskan kebijakan hati dan tubuh adalah pelaksana kebijakan tersebut. setiap gerakan kita menuju kebaikan insyaAllah akan bernilai ibadah. Begitu pula sebaliknya.

Dan karena kasih sayang Allah setiap niat buruk yang baru terbesit di dalam hati dan belum di laksanakan maka tidak di catat, jika di batalkan akan bernilai pahala, sebaliknya setiap kebaikan yang baru terbesit dalam hati saja maka itu sudah di catat sebagai kebaikan yang akan memberatkan timbangan amal kita nanti.
………………………………..

Bersambung insyaAllah

Waallahua’lam bisshowab

Allaahumma inni as alukal huda wattuqaa wal ‘afaafa wal ghinaa
Ya Allah sungguh aku memohon kepada-Mu semoga engkau berkenan memberikan petunjuk, ketaqwaan , kehati-hatian dan perasaan cukup. Amin (HR. Muslim)

aa’ wirabumi

Tidak ada komentar: