CANTIK WAJAHKU
Allahuma kama ahsanta khalqi
Fahhssin khuluqi…
Aku mematut- matut jilbab didepan cermin.
Apakah sudah serasi dengan baju.
Cantik, Serasi, hm.
Aku jadi ingat seorang ukhti
Ia menggunakan baju biru jilbabnya merah.
Tubuhnya yang besar jadi lucu sekali.
Sementara mbak Kiki sangat serasi dengan jilbab putih dan baju biru.Orang kurus sepertiku tampaknya bagus menggunakan baju berwarna lembut. Ah, apa iya? Aku hampir menyapukan bedak tipis ke permukaan wajah. Perlukah?
Tipis saja… toh buka untuk riya
Soal keserasian pakaian, tampaknya memang perlu. Tapi soal bedak ini…akh lebih baik kuurungkan saja. Masalah kecantikan? Ya kecantikan…, aku pikir, aku jadi termenung panjang…Perlukah kecantikan ditonjolkan?
Sesungguhnya Islam mendidik kita kemana mengarahkan orientasi dan tujuan dalam mengupayakan segenap potensi pada kebahagiaan dunia dan akhirat. Karenanya, sebagai muslimah barangkali aku tak perlu terlalu berlebihan memasang wajah didepan cermin ini.
Aku tahu pasti, cantiknya wajah, langsingnya tubuh serta indahnya gaun yang dipakai, semua itu bukanlah ukuran Islam. Yang menjadi inti adalah jauh dekatnya kta dengan Sang Pemilik Alam Semesta. Yang menjadi ukuran adalah Iman dan Takwa kita kepada-NYA!
Barangkali timbul pertanyaan : tidakkah fisik dan wajah merupakan karunia Allah pula? Ya, namun karunia Allah kan hanya dua unsur ini. Ada karunia lain yang lebih tinggi nilainya. Itulah hati, hati tempat tersimpannya iman, cinta, takut dan harap kepa Allah. Penampilan dan tingkah laku kita merupakan cerminan hati. Bilamana hati kita suci bersih, maka akhlak dan tingkah laku pun akan teruji di sisi Allah.Duh, bagaimana bila dengan bedak ini aku malah mendapatkan murka Allah dan bukannya ridha Allah?
Dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah saw.bersabda,”Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada rupa- rupa kamu, juga kepada bentuk- bentuk jasadmu, tetapi Dia melihat kepada hati kamu.” (HR. Muslim)
Berapa banyak wajah yang cantik namun hatinya kusam. Maka tampillah ia ditengah masyarakat dengan akhlak yang acak- acakan. Berapa banyak mereka lahiriahnya manis tetapi didalamnya pahit. Buah yang berduri seringkali enak dan harum baunya, smentara tidak semua buah yang indah dipandang itu enak dimakan.
Sesungguhnya, bagi kita, tingkah laku dan perbuatan lebih utama daripada wajah dan penampilan. Rapih dan bersih memang perlu, masak muslimah kelihatan lecek dan memalukan. Pakaian yang serasi dan pantas wajar dikenakan oleh seorang muslimah.
Disamping kerapihan dan kebersihan merupakan tuntunan Islam, akhlak dan takwa itulah yang paling utama untuk menghiasi seorang muslimah,” Dari Abu Hurairah r.a. Rasulullah saw.ditanya tentang apa yang paling banyak memasukkan orang ke surga. Beliau menjawab, “ Takwa kepada Allah dan akhlak mulia.”(HR. Muslim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar