Kamis, 30 Juli 2009

Bukan Cinta Pelangi

Bila kita amati dan cermati, pelangi itu begitu indah mempesona. Perpaduan warna-warni yang ada yang mampu menyulap keindahan langit yang mendung. Seolah memberikan kekuatan cintanya untuk selalu tersenyum merona meskipun dihempas badai. Akan tetapi keindahan itu tak bertahan lama. Memudar. Ia akan hilang seiring berhentinya tetesan-tetesan air hujan. Tak selamanya kita memandang keindahan pesonanya.


Mungkin seperti pelangilah cinta kita hari ini. Cinta yang telah membias kemana-mana tanpa arah dan tujuan. Cinta yang telah terwarnai oleh cinta yang lain. Menodai kemurnian cinta dasarnya. Seperti dalam pelangi, hakekatnya hanya ada tiga warna dasar; merah, kuning dan hijau. Warna selainnya hanyalah biasan dari ketiga warna itu. Begitu juga dengan cinta kita. Sebenarnya hanya ada cinta Allah dan Rasul-Nya. Dan cinta selain keduanya hanyalah biasan dari cinta itu sendiri. Yang tentunya bukan cinta biasan yang kita miliki. Sebab, ia tak kan kekal bersama kita. Fana. Ia akan hilang seiring memudarnya makna cinta. Yang nantinya akan meninggalkan kita.
Hanya ada satu cinta yang harus kita miliki dan lebihkan atas segalanya. Bukan beberapa warna cinta. Cinta yang tulus, setia dan sejati. Jangan memilih cinta biasan yang berasal dari cinta sejatinya, yaitu Alloh. Memilih cinta selain-Nya hanya akan mengeringkan kekuatan makna cinta yang sesungguhnya. Memudarkan pesona cinta. Meskipun itu nampak indah. Dan bukan berarti cinta itu yang harus kita pilih. Tapi, lihatlah dimana engkau meletakkan cinta dan dengan siapa engkau mengambil kekasih. Bukankah ia akan bersama yang ia cintai? Tapi adakah yang mau mengambil Alloh  sebagai kekasihnya?!

Wallahu a’lam bish showab

Safana alumnus '04

Tidak ada komentar: