Lulus.... bu aku lulus, pak aku lulus, friend aku lulus....hore....hore......
ada yang mencoret-coret baju seragamnya, ada yang membubuhi tanda tangan di seragamnya, ada yang konvoi kendaraan, tapi ada juga serta merta sujud syukur kepada Ilahi robby yang maha tinggi, kenapa?
Karena memang Ia lah yang mengatur rizki manusia. Jadi pantaslah kiranya kalo kita bersyukur kepada Rabb kita karena ada sebagian saudara kita yang tidak dapat menikmati rizki ini.
Itu beraneka ragam ungkapan kegembiraan kita ketika kita merasakan salah satu nikmat Allah yang di karuniakan Allah kepada kita,
maka nikmat Tuhanmu yang manakah yanga kamu dustakan?
Tapi setelah itu apa yang akan kita lakukan? Apa yang kita kerjakan?. Inilah saat-saat yang menentukan dalam hidup kita. Ada pilihan- pilihan yang dapat kita pilih, ada yang mau melanjutkan study baik di PTN maupun pesantren, kerja, atau malah nikah.(hu.....pengen......)^_^
Di sini aa' ingin menyampaikan bahwa sebenarnya dunia ini adalah sarana bukan tujuan. Tujuan kita hidup di dunia ini adalah untuk mencari keridhaan Allah. Isalam di turunkan keduania ini untuk meluruskan dan memperbaiki jiwa manusia. Dan tujuan itu tidak mungkin tercapai jika kita tidak memahami tabiat dunia ini dan menyadari bahwa dunia ini hanya sekedar tempat berjalan bukan tempat berdiam diri.jika seseorang telah mengetahui dan menyadari hal itu insyaAllah hatinya akan senatiasa tenang, jiwanya tantram, hidupnya bahagia, menerima apa yang telah dibagikan Allah kepadanya ddan tidak menuntut sesuatu dari dunia ini dari apa yang telah di tetapkan untuknya. Ingatlah rizki itu dari Allah dan ingat sumber rizki dan lahanya sanngat banyak macam dan caranya.
Jadi jangan khawatir karna Allah ber firman dalam QS 65:3
“Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.”
kunci dari ayat tersebut adalah Tawakal atau berserah diri kepada Allah tentunya hal tersebut setelah kita berikhtiar.
Ada seorang salaf Ibrahim bin Adham menegur seorang lelaki yang sedih, ibrahim berkata kepadanya “wahai fulan, saya ingin bertanya kepadamu tiga perkara yang harus kamu jawab!”
lelaki itu menjawab “silakan”
pertanyaan pertama,” apakah di alam semesta ini ada yang berlakuselain dari yang di kehendaki oleh Allah?” lelaki itu menjawab,” sama sekali tidak ada”
pertanyaan kedua, “ apakah kadar rizki yang Allah tentukan untukmu pernah berkurang?” lelaki itu menjawab, “sama sekali tidak”
pertanyaan ketiga,” apakah usia yang telah di tuliskan Allah untukmu akan berkurang meskipun sedikit?”. Lelaki ittu menjawab” sama sekali tidak”.
Akhirnya ibrahim berkata,”jika demikian, buat apa bersedih?”
Berbagai Pemikiran Negatif yang Menghambat Kita
1.Memikirkan sesuatu yang mustahil
ambisi dan angan-angan bisa menjadi motivator penting yang mendorong seseorang untuk mewujudkan atau mencapainya. Tapi pola pikir ini tidak lah logis, nah agar harapan itu menjadi logis kita hendaknya memiliki kesiapan, baik berupa ilmu, jasmani, material dan praktek.munkin kita telah memiliki semua aspek ini tapi masih ada aspek lain yang menentukan yaitu campur tangan Allah.jikam kita tidak mempunyai kesiapan2 tersebut maka akan timbul perang batin dalam diri kita, karena kita berhadapan dengan realitas hidup yang tidak mendukung apa yang kia impikan itu,sehingga ujung2nya kita akan putus asa dan hilang semangat.
2.mempersempit diri dari peluang yang ada
ada orang yang sangat uingin buanget memasuki suatu kampus atau perusahaan faforitnya, dan merasa cukup terhadap satu itu saja padahal banyak kampus ataupun perusahaan yang membutuhkan jasanya. Ketika itu tidak diterima dia kebingungan karena kampus atau pun perusahaan laiin udah tutup.
Ingat sumber rizki itu tidak cuma satu, Allah itu menciptakan dunia ini dengan kebijakan_Nya dan keluasan-Nya. Cuma kita sendiri yang mempersempitnya
3.pesimis dan putus asa
jangan lah berputus asa kepada rahmat Allah saudaraku.
Sebait syair menuturkan
tidak ada kebaikan dalam putus asa
karena semua kebaikan ada pada harapan
Merentas Masa Depan Pendidikan dan Pekerjaan yang lebih Gemilang
1.Belajarlah berpikir positif
bila seseorang berpikir positif tentang masa depannya, maka pandangannya akan lebih luas dan jauh ke depan dan semangatnya akan menjadi lebih besar. Berpikir positif akan menjauhkan seseorang dari kesalahan. Tapi ingat harus di ikuti dengan ikhtiar dan tawakal.
2.Perhatikan potensi diri
janganlah kita memilih bidang pekerjaan ataupun pendidikan secara serampangan, tidak bervisi kedepan atau tanpa perencanaan yang matang.ikut temen, sahabat dsb. Ingat Allah telah menciptakan seluruh makhluknya dengan kemampuan dan pemikiran yang berbeda-beda, sehingga apa yang cocok untuk temen kita belum tentu cocok untuk kita. Perhatikanlah minat dan bakat kita dan lihatlah peluang-peluang yang ada.
3.Serahkan semuanya kepada Allah
bila kita sudah semaksimal mungkin kita berikhtiar selanjutkan serahkan kepada Allah. Biarlah Allah yang menentukan yang terbaik bagi kita
“telah menang orang yang masuk islam, di beri rizki secukupnya dan di puaskan Allah dengan pemberian-Nya”
HR MUSLIM
“sesuatu yangsederhana itu lebih dari cukup, jika engkau qonaah, maka sesuatu yang sedikit menjadi cukup”
Songsonglah masa depan dengan senyuman, penuhi dengan rasa optimis dan yakinlah dengan kuasa Allah.
Orang yang bahagia adalah orang yang dapat mengambil pelajaran dari masa lalu, antusias di masa kininya dan optimis utuk masa depannya.
Waallahu a'lam
Semoga bermanfaat
ihdinaa alshshiraatha almustaqiim. shiraatha alladziina an'amta 'alayhim ghayri almaghdhuubi 'alayhim walaa aldhdhaalliin.
sumber
1.Jangan cemas menghadapi masa depan, Abdul azziz al-husaini. Qisthi press
2.Detik-detik penuh makna, Abdul malik al-qosim. aqwam
aa' wirabumi alumnus '05
1 komentar:
ALLAHUAKBAR
Sungguh nikmat Allah itu amatlah banyak.
keep istiqomah untuk forshima
Posting Komentar